Once Upon A Time
Tentang Lagu Galau
Februari 21, 2017
Halo! Kenalkan aku si pencerita. Seharian ini cuaca
lagi asik banget ngajakin buat minum secangkir teh hangat dan tempe goreng
gocengan. Kombinasi yang pas. Biasanya kalau musim hujan seperti ini aku sangat
suka melihat keluar jendela dan bagian favoritku adalah melihat tetesan air
mengalir di kaca jendela. Mungkin itu biasa saja bagi kebanyakan orang tapi
menurutku itu lucu. Kenapa? Karena aku merasa hal sekecil itu bisa mencuri
perhatianku. Kali ini suara merdu Raisa bergema memenuhi kamar. Lagu galau memang
paling cocok kalau diputar pas cuaca lagi dingin kaya gini. Langsung menyentuh
ke hati. Dan perasaan apapun yang kamu rasakan akan ikut meleleh bersama
turunnya hujan. Tarian hujan ikut bersenandung bersama alunan musik melow dan
melebur menjadi selimut malam. Entah akan membuatmu tidur nyenyak atau malah
merasakan rindu? Dan menurutku lagu galau punya kekuatan magis. Seperti sulap.
Lagu galau bisa membuat siapa saja merinding kalau lagu tersebut mewakili
perasaan. Atau bisa saja menggerakkan jari seseorang untuk membuat sesuatu.
Misalnya saja berkarya. Aku pernah mendengar seorang penulis kondang muda yang
berkata bahwa sebagian karyanya adalah kegelisahannya selama ini. Dan
karya-karya doi mampu membuatnya terkenal. Salah satu karyanya yang terkenal
adalah Kambing Jantan. Yup, dia adalah Raditya Dika.
Sampai
penghujung sore, cuaca masih tidak stabil. Dari hujan – reda - hujan lagi –
reda lagi – hujan deras. Kamarku ini resmi menjadi konser musik melow. Dari
Raisa, Afgan, Adele sampai Tulus bergema menemaniku menulis tulisan receh ini.
Kemudian seperti kebanyakan penulis amatir di luaran sana aku mulai berhenti.
Stuck tidak tahu kata apa lagi yang harus aku ketik. Kemudian muncul pertanyaan
ini. Seajaib itu kah lagu galau hingga mampu meluruhkan perasaan sakit hati
setiap orang. Lalu, apakah kekuatan ajaib yang dimiliki lagu galau mampu
meruntuhkan hati yang beku? Hati yang ditutup untuk segala yang bernama cinta
palsu?
0 komentar